Selasa, 19 Agustus 2008

Bagi pendaki gunung. ada dua jalur utama untuk mendaki G. Merapi. Jalur yang pertama dan selatan, Kaliurang. Kita mulai dan teminal Yogjakarta kita naik bus menuju Kaliurang (1.300 m ), tempat ini merupakan daerah wisata yang sangat menarik dan banyak sekali penginapan baik Hotel maupun Losmet Dari Kaliurang kita masuk menuju desa Kinaharjo dengan terlebih dahulu membayar tiket masuk yang relatif murah.
Desa Kinaharjo rnerupakan desa terakhir, dari sini air harus sudah dipersiapkan secukupnya untuk persediaan mendaki maupun turun. Perjalanan dari Kinaharjo menuju puncak Merapi memakan waktu 6 jam, jalan yang dilewati merupakan jalan setapak sampai Kendit, yang merupakan batas vegetasi. Kemudian kita melewati banyak batuan besar maupun kecil yang labil. Setibanya di puncak, kita dapat berjalan-jalan untuk melihat kawah belerang dan puncak tertingginya dinamakan Puncak Garuda, yang suhunva antara 10 C - 15 C
Jalur yang kedua, melalui jalur utara yaitu dengan melewati desa Selo Kabupaten Boyolali (1.500 rn. dari permukaan air laut). Dari Yogyakarta naik bus kejurusan Magelang dan kemudian ganti bus lagi ke jurusan Boyolali lewat Selo dan kita turun disini.
Di Selo kita bisa bermalam. disini telah tersedia hotel serta pondok peristirahatan. Biasanya para pcndaki berangkat dan Selo sekitar pukul 2 atau 3 pagi yang memakan waktu selama 4-5 jam perjalanan. Kebanyakan turis asing lebih menyukai lewat Selo karena lebih dekat. Di Selo persediaan air harus dicukupi, karena dalam perjalanan rnenuju puncak sudah tidak ada mata air. Jalan setapak dan Selo terus menanjak dan akan ditemui hutan Pinus, setelah perjalanan 2 sampai 3 jam kita akan sampai diperbatasan hutan dan daerah berpasir Dari sini kita benjalan langsung ke Puncak Garuda selama 1 - 2 jam. Turun dan Puncak Garuda sampai desa Selo memakan waktu antara 3 - 4 jam.
Biasanya G. Merapi ramai pada hari Sahtu. Mendaki G. Merapi lewat Selo tidak ada tempat untuk mendirikan Tenda & kemah, kecuali bila mendaki lewat Kaliurang. Jika lewat Selo pemandangannva lebih indah bila dihandingkan dengan lewat Kaliurang tetapi cukup berbahaya.
G. Merapi seningkali meminta korban. bahkan bisa dikatakan hampir setiap tahun terjadi korban, baik terjatuh maupun terkena longsoran batu. Karena G. Merapl rnemiliki batuan volkanis yang sangat labil serta tajam, maka diharapkan para