Selasa, 19 Agustus 2008

Yoga (Sansekerta योग) dari bahasa Sansekerta (योग) berarti "penyatuan", yang bermakna "penyatuan dengan alam" atau "penyatuan dengan Sang Pencipta". Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan. Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktifitas latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, oleh tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun.[1][2]
Orang yang melakukan tapa yoga disebut yogi, yogin bagi praktisi pria dan yogini bagi praktisi wanita.
Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga, diantaranya adalah Upaishad, Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta Yoga serta beberapa sastra lainnya.[3]
Klasifikasi ajaran Yoga tertuang dalam Bhagavad Gita, diantaranya adalah Karma Yoga/Marga, Jnana Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga.
Bagi pendaki gunung. ada dua jalur utama untuk mendaki G. Merapi. Jalur yang pertama dan selatan, Kaliurang. Kita mulai dan teminal Yogjakarta kita naik bus menuju Kaliurang (1.300 m ), tempat ini merupakan daerah wisata yang sangat menarik dan banyak sekali penginapan baik Hotel maupun Losmet Dari Kaliurang kita masuk menuju desa Kinaharjo dengan terlebih dahulu membayar tiket masuk yang relatif murah.
Desa Kinaharjo rnerupakan desa terakhir, dari sini air harus sudah dipersiapkan secukupnya untuk persediaan mendaki maupun turun. Perjalanan dari Kinaharjo menuju puncak Merapi memakan waktu 6 jam, jalan yang dilewati merupakan jalan setapak sampai Kendit, yang merupakan batas vegetasi. Kemudian kita melewati banyak batuan besar maupun kecil yang labil. Setibanya di puncak, kita dapat berjalan-jalan untuk melihat kawah belerang dan puncak tertingginya dinamakan Puncak Garuda, yang suhunva antara 10 C - 15 C
Jalur yang kedua, melalui jalur utara yaitu dengan melewati desa Selo Kabupaten Boyolali (1.500 rn. dari permukaan air laut). Dari Yogyakarta naik bus kejurusan Magelang dan kemudian ganti bus lagi ke jurusan Boyolali lewat Selo dan kita turun disini.
Di Selo kita bisa bermalam. disini telah tersedia hotel serta pondok peristirahatan. Biasanya para pcndaki berangkat dan Selo sekitar pukul 2 atau 3 pagi yang memakan waktu selama 4-5 jam perjalanan. Kebanyakan turis asing lebih menyukai lewat Selo karena lebih dekat. Di Selo persediaan air harus dicukupi, karena dalam perjalanan rnenuju puncak sudah tidak ada mata air. Jalan setapak dan Selo terus menanjak dan akan ditemui hutan Pinus, setelah perjalanan 2 sampai 3 jam kita akan sampai diperbatasan hutan dan daerah berpasir Dari sini kita benjalan langsung ke Puncak Garuda selama 1 - 2 jam. Turun dan Puncak Garuda sampai desa Selo memakan waktu antara 3 - 4 jam.
Biasanya G. Merapi ramai pada hari Sahtu. Mendaki G. Merapi lewat Selo tidak ada tempat untuk mendirikan Tenda & kemah, kecuali bila mendaki lewat Kaliurang. Jika lewat Selo pemandangannva lebih indah bila dihandingkan dengan lewat Kaliurang tetapi cukup berbahaya.
G. Merapi seningkali meminta korban. bahkan bisa dikatakan hampir setiap tahun terjadi korban, baik terjatuh maupun terkena longsoran batu. Karena G. Merapl rnemiliki batuan volkanis yang sangat labil serta tajam, maka diharapkan para
Kekuatan Tuhan dalam wujud sinar putih Terang (matahari). Sinar Putih yang mengandung butiran-butiran yang sangat halus dengan tingkat kekuatan yang tak terbatas. Dari energi sinar putih (Teja Surya ) ini dapat diuraikan menjadi Sinar berwarna Pelangi. Penguraian ini dilakukan oleh atmosfir Bumi selanjutnya digetarkan oleh Angin sehingga memiliki frekwensi-frekwensi yang berbeda pada tiap warna.
Energi Kasih
Teja Surya menyinari seluruh lapisan tubuh anda dari yang kasar sampai yang halus. Teja Surya akan membersihkan energi negatif secara bertahap dan alamiah dimulai dari tempat yang paling halus sampai akhirnya yang bersifat kasar yaitu tubuh Fisik. Pembersihan dilakukan terutama pada pikiran yang berpusat di otak.
Antah Karana
Kita lahir ke dunia ini serta dapat hidup karena kita diberikan Atman/Roh oleh Tuhan. Tuhan yang selalu berhubungan dengan Atman/Roh akan menyinari tubuh kita melalui antahkarana* atau tali spiritual. Antahkarana ini berupa sinar putih / putih keunguan yang mengalir terus menerus ke inti Cakra Sahasrara yang letaknya bersesuaian dengan Ubun-ubun diatas kepala kita.
Kundalini
Setiap orang memiliki Energi ini yang tersembunyi dalam tubuh kita. Energi Kundalini merupakan energi sangat besar seperti energi Nuklir yang berada dalam tubuh. Dapat dibayangkan betapa besarnya energi yang ada dalam tubuh kita, bila energi ini mampu kita bangkitkan. Untuk membangkitkan energi Kundalini perlu pengetahuan yang cukup terutama mengenai Cakra Utama.
Aura
Setiap mahluk hidup atau benda-benda tertentu akan mempunyai aura / sinar yang memancar keluar dari tubuh atau benda yang mempunyai pengaruh baik ke dalam tubuh/benda itu sendiri dan keluar. Secara khusus disini hanya dibahas tentang aura tubuh kita. Tubuh fisik yang terlihat dengan kasat mata juga mempunyai sinar yang nampak diluar tubuh fisik yang disebut aura
Prenawa OM
Brahman, Atman juga Matahari adalah hubungan antara Nada, Gema dan Aksara Suci. Aksara suci tersebut adalah Om-kara. Menggemakan dan mengucapkan OM disaat sembahyang atau bermeditasi bayangkanlah Jantung anda atau Matahari sebagai OM itu sendiri. Mungkin anda bertanya dalam hati, kenapa membayangkan Jantung atau Matahari?
CAKRA berarti perputaran energi atau pusat aliran energi dalam bentuk roda / cakram. Berputarnya roda energi menimbulkan Pusaran energi, pusaran energi yang terbentuk akan di alirkan ke alat-alat organ dalam pada tubuh fisik kita melalui nadi yang sangat halus (meridian). Cakra-cakra ini letaknya pada tubuh etheris dan bersesuaian dengan organ dalam pada tubuh fisik. » Detail...
Secara spiritual Manusia mempunyai tubuh yang dibedakan menjadi dua bagian yakni tubuh fisik dan tubuh Halus. Kedua tubuh ini selalu bersatu dimana tubuh fisik merupakan wadah atau tempat bagi tubuh halus yang berlapis lapis. Tubuh halus yang membuat tubuh fisik dapat hidup adalah Tubuh Atman (Roh Suci). » Detail...

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini adalah bagian dari seri Filsafat Hindu

Ajaran Filsafat
Samkhya • Yoga • Mimamsa
NyayaVaisisekaVedanta
Ajaran Vedanta
AdvaitaVishishtadvaita
DvaitaShuddhadvaita
DvaitadvaitaAchintya Bheda Abheda
Tokoh Filsafat Hindu
KapilaPatanjaliJaimini
GotamaKanadaRsi Vyasa
Pertengahan
Adi ShankaraRamanuja
MadhvaMadhusūdana
Vedanta DesikaJayatirtha
Moderen
RamakrishnaRamana
Swami VivekanandaNarayana Guru
RamakrishnaRamana
Sri AurobindoSivananda
Caturyuga
SatyayugaTretayuga
DwaparayugaKaliyuga
lihatbicarasunting
Yoga (Sansekerta योग) dari bahasa Sansekerta (योग) berarti "penyatuan", yang bermakna "penyatuan dengan alam" atau "penyatuan dengan Sang Pencipta". Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan. Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktifitas latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, oleh tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun.[1][2]
Orang yang melakukan tapa yoga disebut yogi, yogin bagi praktisi pria dan yogini bagi praktisi wanita.
Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga, diantaranya adalah Upaishad, Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta Yoga serta beberapa sastra lainnya.[3]
Klasifikasi ajaran Yoga tertuang dalam Bhagavad Gita, diantaranya adalah Karma Yoga/Marga, Jnana Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga.

[sunting] Sejarah Yoga
Ajaran Yoga dibangun oleh Maharsi Patanjali, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Ajaran yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran Veda. Yoga berakar dari kata Yuj yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (atman/purusa) dengan roh universal (Paramatman/Mahapurusa). Maharsi Patanjali mengartikan yoga sebagai Cittavrttinirodha yaitu penghentian gerak pikiran. Sastra Yogasutra yang ditulis oleh Maharsi Patanjali, yang terbagi atas empat bagian dan secara keseluruhan mengandung 194 sutra. Bagian pertama disebut: Samadhipada, sedangkan bagian kedua disebut: Sadhanapada, bagian ketiga disebut: Vibhutipada, dan yang terakhir disebut: Kailvalyapada.